Selasa, 21 Juni 2016




Pengertian Huruf dalam Ilmu Nahwu Bahasa Arab


Pada penjelasan yang telah lalu kita telah membicarakan sedikit mengenai fi'il dan isim. Nah, selanjtnya kita akan membicarakan huruf. Huruf yang dimaksud di sini tentu dalam istilah yang digunakan dalam ilmu bahasa Arab, bukan huruf yang digunakan dalam istilah bahasa Indonesia, yaitu huruf abjad A,B,C, dan seterusnya. Adapun pengertian huruf dalam ilmu bahasa Arab, yaitu:
و الحرف ما لا يصلح معه دليل الإسم ولا دليل الفعل
"Huruf ialah lafadz yang tidak layak disertai tanda isim atau tanda fi'il."
Dari ta'rif di atas maka dapat dijelaskan kembali bahwa huruf itu lafadz yang tidak disisipi baik oleh tanda isim maupun tanda fi'il. Contohnya yaitu seperti huruf khafadh, yaitu min, ilaa, 'an, 'alaa, dan lain sebagainya. Juga seperti huruf istifham "Hal" dan "a". Lafadz-lafadz ini disebut huruf karena tidak ditanwin atau disisipi alif lam, qad, ta' ta'nis yang disukunkan, dan sebagainya.
Huruf dalam Ilmu Nahwu Bahasa Arab
Huruf dalam Ilmu Nahwu Bahasa Arab
Dalam kitab Alfiyah Ibn Malik terdapat bait nadzam berikut ini:
سواهما الحرف كهل وفي ولم * فعل مضارع يلي لم كيشم
 وماضي الأفعال بالتامز وسم * با لنون فعل الأمر ان امر فهم
 
"Selain isim dan fi'il ialah huruf, contoh hal, fi dan lam. Fi'il mudhari adalah fi'il yang jatuh sesudah lam, contoh seperti lam yasyam (tidak mencium".
"Bedakanlah fi'il madhi dengan ta', dan berikanlah tanda nun pada fi'il amr, bila mengandung arti perintah."
Penjelasan nadzam di atas:
Huruf dapat dibedakan dari isim dan fiil disebabkan huruf terlepas dari alamat-alamat isim dan fiil. Dikemukakannya contoh (هَلْ) dan (فِي) dan (لَمْ) pada nadzam di atas dimaksud sekedar untuk mengingatkan bahwa huruf terbagi pada dua bagian, yaitu huruf yang bersifat mukhtas dan yang tidak bersifat mukhtas. Salah satu jenis huruf yang tidak bersifat mukhtas adalah (هَلْ), huruf ini dapat memasuki isim dan fiil, misalnya seperti contoh berikut ini:
(هَلْ زَيْدٌ قَامَ) Artinya: "Apakah Zaid berdiri?"
(هَلْ قَامَ زَيْدٌ؟) Artinya: "Apakah Zaid berdiri?"
Selain itu ada contoh untuk huruf yang bersifat mukhtas, yaitu fii dan lam. Huruf yang bersifat mukhtas ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
  1. Huruf yang khusus memasuki isim, seperti lafadz: (زَيْدٌ فِي الدَّارِ) Artiny: Zaid berada di dalam rumah
  2. Huruf yang khusus memasuki fiil, contohnya: (لَمْ يَقُمْ زَيْدٌ) Artinya: "Zaid belum berdiri
Macam-macam huruf ini sangat banyak sekali. Misalnya saja, dalam hubungannya dengan kalimah lain, maka huruf dibedakan menjadi tiga macam:
  1. Huruf yang masuk pada kalimah isim. Misalnya huruf jar, inna dan konco-koncone, huruf nida', istisna, dan lain sebagainya
  2. Huruf yang masuk pada kalimah fiil. Misalnya huruf nashab, huruf jazm, dan lain sebagainya
  3. Huruf yang bisa masuk pada kalimah fiil dan isim. Misalnya huruf athaf, wawu hal, dan lain sebagainya.
Agar mempermudah dalam pembahasan dan pemahaman, saya akan membagi penjelasan tentang huruf dan pembahasan lainnya yang kiranya memerlukan penjabaran yang agak sedikit panjang menjadi beberapa postingan. Karena itu apabila pada postingan selanjutnya ditemukan kemiripan atau lanjutan dari pembahasan sebelumnya, maka kiranya para pembaca budiman dapat memahami dan memakluminya. Dan tentu saja semua pembahasan kita ini merupakan satu kesatuan yang antara satu dengan yang lainnya harus dapat dipahami dengan baik. Tujuannya tiada lain agar pemahaman kita tentang ilmu alat nahwu sharaf ini tidak saling menimbulkan kesalahpahaman, hanya karena kita tidak runtut dalam mengkaji pembahasan sebelum dan sesudahnya. Demikianlah, semoga bermanfaat. Apabila ada pertanyaan ataupun mau menambahkan penjelasan tentang huruf ini, silakan bisa dimasukkan ke dalam kotak komentar. Apabila ada tambahan, insya Allah nanti akan saya masukkan ke dalam artikel ini apabila memang tambahannya diperlukan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar